Monthly Archives: April 2014

Quote

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Manusia tanpa pendidikan ibarat sebuah ember yang sudah di beli dari tukang perabot namun hanya diletakan di kamar mandi. Tidak berfungsi, tidak difungsikan, tidak berguna, dan tidak digunakan. Ember hanyalah benda mati yang hanya bisa digunakan apabila kita menggunakannya. Maukah kita disamakan dengan sebuah ember tadi, yang sudah diciptakan namun tidak digunakan? Alangkah lebih baiknya kita sebagai manusia mengemban pendidikan sebagai sebuah investasi. Bukanlah investasi harta, melainkan investasi ilmu agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki karakter yang luar biasa, dan memiliki pandangan hidup serta ide yang cemerlang. Untuk generasi masa depan, Untuk generasi Indonesia dimasa yang akan datang.

by me, Fathimah Basyrah

Bisa Dibilang Unek-Unek

Standard

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya saat saya masih duduk dibangku semester 1 kuliah, salah satu dosen saya seperti biasa masuk kelas. Ada beberapa dari teman saya yang memang sedang memiliki jatah untuk presentasi di depan kelas hari itu. Materi yang teman saya presentasikan ini ada kaitannya dengan Indonesia saat ini baik itu dari sistem pemerintahnya, angkatan bersenjata yang ada didalamnya, dan lain sebagainya. Setelah pemateri selesai mempresentasikan materi, sesi penambahan materi telah selesai, dan sesi tanya jawab dari audience selesai, tibalah saatnya dosen saya ini berbicara dengan gamblang mengenai hal yang baru saja di diskusikan. Ternyata dosen ini lebih dahulu membicarakan mengenai kepolisian yang ada di Indonesia. Begitu terlihat bahwa beliau benar-benar membenci polisi. Seketika saya bingung, dan berkata dalam hati “Duh..gak kebayang dah. Gimana kalo kita hidup tanpa polisi?”.
Pelajaran yang berharga bagi saya adalah kelak apabila saya sudah mengajar, sebaiknya saya tidak perlu mengutarakan kebencian saya terhadap orang lain dihadapan masa yang jumlahnya tentu lebih banyak. Apabila dilihat dari konteksnya, memang yang ada didepan dosen ini adalah para mahasiswa yang notabennya sudah memiliki pola pikir yang cukup matang dalam membicarakan hal-hal yang ada kaitannya dengan negara, dan yang lain sebagainya. Tapi alangkah lebih baiknya kalau dibicaraknnya tidak hanya pada satu sisi saja toh orang-orang yang bergerak di pemerintahan ini tidak semuanya jelek, tidak semuanya negatif. Berilah pandangan-pandangan yang positif juga sekiranya agar mahasiswa tidak memandang semuanya itu jelek. Alhasil dari perkataan yang sudah dosen saya utarakan, teman-teman saya dikelas yang ada malah meng-iya-kan apa yang Beliau sampaikan. Mereka tidak sadar kalo sebenarnya ada sisi baiknya juga.
Setelah dosen saya mengutarakan “unek-unek”nya, Beliau langsung keluar ruangan, tanpa ada sepatah dua patah kata untuk mengakhiri. So? Apakah mahasiswa hanyalah buku diary bagi dosen yang hanya digunakan sebagai objek, bukan subjek?

Hi my classmate and my lecturer! Don’t you know if we have been discussing about police’s bad attitude? I know that Indonesian police system has many mistakes, and many people did not like them, but i think if we always think about the mistakes, we just not step forward. I think we should tidy up to ourselves. Being someone who more better than before! We shouldn’t gave the value from the one side only. Properly, make the conclusion and suggestion about discussion. So that, the discussion is clear and maybe we can make Indonesian police system to be a better system.